Dulu rasanya hampir mustahil. Sudah berkali-kali mencoba beasiswa LPDP, Chevening, StuNed bahkan beasiswa Korea KGS namun semua hasilnya sama: penolakan. Rasa kecewa itu nyata, membuat bertanya-tanya, “Apakah mimpiku terlalu tinggi?”
Titik baliknya terjadi saat secara tak sengaja saya menemukan informasi tentang Stipendium Hungaricum, beasiswa dari pemerintah Hungaria yang saat itu di tahun 2016 belum terlalu dikenal luas di Indonesia. Tak ada seminar megah, tak ada influencer pendidikan membicarakannya hanya website resmi dan sedikit testimoni dari blog mahasiswa yang sudah duluan berangkat.
Beasiswa Stipendium Hungaricum adalah program beasiswa penuh dari Pemerintah Hungaria bagi mahasiswa internasional dari negara mitra, termasuk Indonesia. Cakupannya lengkap: biaya kuliah 100%, tunjangan bulanan, asuransi kesehatan, bahkan akomodasi atau subsidi tempat tinggal.
Program ini terbuka untuk jenjang S1, S2, dan S3. Setiap tahun, pelamar dapat memilih hingga dua program studi dari universitas-universitas top di Hungaria. Semua prosesnya dilakukan online, dan tidak dipungut biaya.
Beberapa universitas favorit dari penerima beasiswa asal Indonesia antara lain:
- Eötvös Loránd University (Budapest)
- Budapest University of Technology and Economics
- University of Debrecen
- Corvinus University of Budapest (I am proud Alumnus! 😁)

Credit: stipendiumhungaricum.hu
Berbeda dengan beasiswa lain yang sangat kompetitif, Stipendium Hungaricum memiliki sistem seleksi yang lebih bersahabat. Tidak ada wawancara nasional atau seleksi pusat yang kaku. Setiap pelamar cukup menyiapkan dokumen-dokumen seperti:
- Ijazah & transkrip
- Surat motivasi
- Sertifikat bahasa (IELTS/TOEFL atau surat dari kampus asal)
- Rencana studi (untuk S2/S3)
- Surat rekomendasi
Semua dikirim melalui sistem online Tempus Public Foundation. Setelah itu, universitas pilihan akan menyeleksi dan menghubungi kandidat untuk wawancara (via online). Proses seleksinya pun tergolong bersahabat tanpa perlu wawancara berkali-kali atau essay puluhan halaman. Yang dibutuhkan hanya keberanian untuk mencoba dan kesungguhan dalam melengkapi semua berkasnya. Untuk proses lebih lengkapnya dapat dicek pada tautan berikut ini: Application SH.

Credit: stipendiumhungaricum.hu
Hongaria adalah negara dengan kekayaan budaya luar biasa. Hidup di Budapest, misalnya, serasa tinggal di dalam buku sejarah Eropa yang terbuka. Bangunan bergaya Gothic dan Art Nouveau berdiri gagah di setiap sudut, sementara festival dan konser musik klasik hadir sepanjang tahun.
Biaya hidup? Terjangkau. Jauh lebih murah dibanding kota-kota besar di Eropa Barat. Makan siang bisa didapat dengan 3–4 Euro, dan transportasi umum sangat efisien atau jika ingin lebih hemat lagi, tentunya bisa memasak sendiri. Khusus untuk muslim, sangat banyak penjual daging ayam dan sapi halal di Hongaria.
Kehidupan mahasiswa internasional juga sangat aktif. Ada PPI Hongaria yang sangat suportif, serta komunitas dari berbagai negara yang membuat adaptasi terasa lebih mudah serta KBRI Hongaria dan para konsulatnya yang sangat akrab dengan para mahasiswa.
Saya menulis bagian ini khusus untuk kamu yang sedang berada di fase terlelah dalam mengejar mimpi beasiswa. Mungkin kamu sudah mencoba berbagai program dari beasiswa yang terkenal sampai yang jarang terdengar tapi tetap belum juga berhasil. Mungkin kamu pernah duduk di depan laptop selama berjam-jam, menulis ulang motivation letter yang entah sudah ke berapa versinya, atau mungkin kamu sudah mencoba berbaikan dengan nasib dengan bilang, “Mungkin memang bukan jalannya.” Saya mengerti rasa putus asa itu. Rasanya seperti dunia terus berjalan, tapi langkahmu tertahan. Tapi percayalah, tidak ada satu usaha pun yang sia-sia. Semua lelahmu saat ini sedang membentuk ketahanan dan kepekaan yang tidak bisa kamu pelajari dari buku manapun.
Tapi di sanalah saya belajar bahwa mimpi tidak harus selalu datang dalam bentuk yang kita rancang sejak awal. Jangan menyerah hanya karena jalannya lebih panjang dari yang kamu kira. Bisa jadi, kamu sedang diarahkan ke cerita yang jauh lebih indah dari yang pernah kamu bayangkan. Kadang, kita terlalu terpaku pada satu pintu, sampai lupa bahwa dunia ini luas dan penuh jendela yang bisa dibuka dari sisi lain. Dulu, saya tidak pernah membayangkan akan berlabuh di Hungaria negeri yang bahkan tidak ada di daftar awal negara tujuan saya.
Setiap mimpi punya jalannya sendiri, dan setiap orang punya waktunya masing-masing untuk sampai di sana. Kadang, jalan itu tidak lurus. Kadang harus berbelok ke tempat yang bahkan tak pernah kamu tulis di daftar tujuan. Tapi justru di sanalah, pelan-pelan, kamu akan menemukan versi dirimu yang tidak kamu sangka, jadi lebih kuat, lebih sabar, lebih tahu arti bersyukur.
Hongaria bukanlah mimpi pertama saya, tapi menjadi titik balik yang mengubah banyak hal. Jika kamu sedang mencari jalan ke luar negeri, coba tengok arah yang belum kamu lirik. Bisa jadi, seperti saya, kamu justru akan jatuh cinta pada negeri yang tak kamu duga. Dan di sanalah, kamu bukan hanya belajar ilmu di kelas, tapi juga belajar tentang dunia, tentang manusia, dan tentang dirimu sendiri.
Kamu punya cerita tentang perjuangan meraih beasiswa? atau ingin bertanya lebih jauh mengenai Stipendium Hungaricum silakan isi komentar di bawah atau kontak saya melalui email di hello@syahrierwakid.com

Di depan Gedung Parlemen Budapest, Hongaria